DUDUDAMDIDU - blog gado gado seputar tugas kuliah -

Cari Blog Ini

Perbedaan Hipotesis Penelitian & Hipotesis Statistik

Hipotesis penelitian yaitu jawaban teoritis terhadap rumusan masalah, sedangkan hipotesis statistik itu ada apabila penelitian bekerja ...

Followers

Kamis, 26 Oktober 2017

Pendidikan Matematika Realistik





Permainan Tradisional untuk mengembangkan interaksi sosial, norma sscial dan norma
sosiomatik pada pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik

Dalam pembelajaran matematika terjadi pengembangan pengetahuan formal menjadi konsep formal melalui interaksi yang didukung oleh normal social. Komunikasi dan interaksi adalah karakteristik alami dari sebuah permainan (tradisional) yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangan interaksi sosial, norma sosial dan norma sosiomatik dalam pembelajaran matematika karena norma social dan norma sosiomatik merupakan pola umum yang tidak terkait pada topic atau materi pembelajaran serta berkaitan dengan negosiasi tentang prosedur pemecahan masalah dan alternative serta perumusan prosedur yang efektif. Pemanfaatan permainan (tradisional) untuk pembelajaran sangat sesuai dengan pendekatan PMR karena sesuai dengan bentuk-bentuk pembelajaran seperti phenomenological exploration, interactivity, experiential Learning Theory (David Kolb) yang sangat menekankan pembelajaran yang berbasis pada pengalaman. Pembelajaran berbasis pengalaman ini memiliki banyak kelebihan yaitu lewat permainan ini siswa dapat lebih termotivasi dalam belajar sehingga terjadi peningkatan pemahaman. Lebih menekankan pada aksi atau tindakan daripada penjelasan yang verbal, mampu mengakomodir berbagai macam metode pembelajaran. Jadi dalam pembelajaran matematika harus tetap diperhatikan interaksi antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa karena akan membangun aspek afektif, interaksi social serta afektif siswa.

Interaksi Sosial dalam Pembelajaran Matematika: Pembentukan Matematikawan yang Berkarakter Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2010, p.3 Karakter didefinisikan sebagai “watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak”. Untuk membentuk watak kita harus tau terlebih dahulu karakter apa yang ingin dibentuk baru kemudian kita menentukan langkah yang akan diambil. Banyak sekali metode dalam pembelajaran matematika sebagai contoh metode diskusi. Yaitu langkah pemecahan masalah dengan pemikiran bersama. Dari masalah yang diberikan guru siswa harus kreatif serta aktif menyelesaikan permasalahan tersebut. Banyak aktivitas yang terjadi di saat diskusi misalnya berpikir, terjadi saling bertukar pendapat, saling berargumen sehingga siswa memiliki sikap demokratis,saling menghargai serta toleransi yang dapat membentuk karakter.

0 komentar:

Posting Komentar